Bukan Pejantan Tangguh (I’m proud)

Ruang hanya sebesar itu
Berjalan telusuri dimana mereka sembunyi setelah hempaskan aku
Aku yang tak patah selalu tersenyum untuk aku
Karya tak sehebat Leonardo da vinci ku banggakan
I’m proud
Terlihat tangguh dari kacamata yang mereka pakai
Hanya saja topeng ini belum aku buka
Aku bukan pejantan tangguh yang tahan akan tetesan peluh
I’m proud
Meski kau bilang aku pecundang …

Reformasi Demokrasi

“bukan, bukan aku!
Mahasiwa dan rakyat”
Masih saja itu yang kudengar dari mereka mulut yang bertahta
Kami generasi buah reformasi jadi korban oknum demokrasi
Di balik tameng mereka hadang kami dengan permainan rupiah
Masih saja mereka jadi penjilat
Ada yang bermain tinju di ruang sidang
Jelas ini jadi panutan kami, diluar sini kami maen bogem
Kami generasi buah reformasi korban oknum demokrasi berikrar
“bukan, bukan kami!
Pejabat dan atasannya.”

Teenager's Poem

Ini tak seperti dulu yang tangisi kesakitan

Berjalan setegak mereka dibalut tahta

Halalkan itu

Lihat, dengar, rasa

Kudapati mereka tertawa tenggelam dalam ilusi

Intuisi tak lagi jadi pembenaran

Nafsu berujung simpul sesal

Syair remaja tak begini harusnya

Ada ketulusan terlahir dari rahim hati

Dua tiga kali sewajarnya berujung simpul tawa

Sedikit Tentang Aku?

Saat pertama saya ketikkan tulisan sederhana ini, saya si Azam Jamaludin anak Desa dari Kota yang sedang berkembang menuju arah kota yang besar di Indonesia ini, Tasikmalaya, masih sibuk berjuang duduk dibangku kuliah sebuah akademi manajemen informatika dan komputer swasta di Tasikmalaya. Dengan segala problema yang dimiliki saya berharap suatu saat nanti bisa menjadi "manusia" yang benar-benar manusia.

Saya lahir di Tasikmalaya pada tanggal 23 Juli 1989 lepas adzan magrib berkumandang. Yaa mudah2n dalam setiap derap langkah hidupku tak lepas dari panggilan untuk beribadah!